Pada
awalnya budaya organisasi dibangun oleh tujuan, keyakinan, serta nilai-nilai
para pendirinya. Misalnya, perusahaan Hewlett-Packard (HP) yang terkenal dengan
“HP-way”-nya. Bangunan dasar budaya organisasi HP yang cenderung konservatif,
kekeluargaan, namun sangat menjunjung tinggi inovasi ini dibangun oleh kedua
pendirinya Bill Hewlett dan Dave Packard pada 1957. Dalam perjalanan, budaya
organisasi kemudian mungkin mengalami perubahan-perubahan sesuai dengan karakteristik
orang-orang di dalam perusahaan.
Budaya organisasi terdiri dari berbagai aspek dan aspek yang paling penting dan dalam adalah nilai. Sesuatu yang dipercayai sebagai suatu kebenaran. Namun untuk menangkap nuansa budaya suatu organisasi, kita dapat melihat indikator-indikator yang kasat mata.
Budaya organisasi terdiri dari berbagai aspek dan aspek yang paling penting dan dalam adalah nilai. Sesuatu yang dipercayai sebagai suatu kebenaran. Namun untuk menangkap nuansa budaya suatu organisasi, kita dapat melihat indikator-indikator yang kasat mata.
Budaya Organisasi Menurut Para Ahli- Kata budaya
(Culture) sebagai suatu konsep berakar dari kajian atau disiplin ilmu
Antropologi ; yang oleh Killman . et. Al (dalam Nimran, 2004 : 134) diartikan
sebagai Falsafah, ideologi, nila-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan
norma yang dimiliki bersama dan mengikat suatu masyarakat.
Menurut Robbins
(1999 : 282) semua organsasi mempuyai budaya yang tidak tertulis yang
mendefinisikan standar-standar perilaku yang dapat diterima dengan baik maupun
tidak untuk para karyawan. Dan proses akan berjalan beberapa bulan, kemudian
setelah itu kebanyakan karyawan akan memahami budaya organiasi mereka seperti, bagaimana berpakaian
untuk kerja dan lain sebagainya.
Gibson (1997 : 372) mendefinisikan budaya organisasi sebagai sistem yang menembus
nilai-nilai, keyakinan, dan norma yang ada disetiap organisasi. Kultur
organisasi dapat mendorong atau menurunkan efektifitas tergantung dari sifat
nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang dianut.
Menurut Mowat (2002)
budaya organisasi adalah “the personality of the organization: the shared
beliefs, values and behaviours of the group. It is symbolic, holistic, and unifying,
stable, and difficult to change.”
Menurut pandangan
Davis (1984):“Pengertian budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan
nilai-nilai organisasionalyang dipahami, dijiwai dan dipraktikkan oleh
organisasional sehingga polatersebut memberikan arti tersendiri dan menjadi
dasar berperilaku dalam organisasional”. Budaya organisasi merujuk kepada suatu
sistem pengertian bersama yang dipegang oleh anggotaanggota suatu
organisasi, yang membedakan organisasi tersebut dari organisasi lainnya.
Schein (1981) dalam
Ivancevich et.al., (2005) mendefinisikan budaya sebagai suatu pola dari asumsi
dasar yang diciptakan, ditemukan, atau dikembangkan oleh kelompok tertentu saat
belajar menghadapi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang telah
berjalan cukup baik untuk dianggap valid, dan oleh karena itu, untuk diajarkan
kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk berpersepsi, berpikir dan
berperasaan sehubungan dengan masalah yang dihadapinya.
Dari pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa budaya
organisasi adalah sebuah sistem bersama yang meliputi keyakinan, nilainilai
dan perilaku kelompok yang membedakannya dengan organisasi lain.
Fungsi budaya pada
umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya organisasi,
karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha (1997 : 21) ada beberapa
fungsi budaya, yaitu :
1.
Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat
2.
Sebagai pengikat suatu masyarakat
3.
Sebagai sumber
4.
Sebagai kekuatan penggerak
5.
Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
6.
Sebagai pola perilaku
7.
Sebagai warisan
8.
Sebagai pengganti formalisasi
9.
Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
10.
Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara
sehingga terbentuk nation – state
Sedangkan menurut Robbins (1999:294) fungsi
budaya didalam sebuah organisasi adalah :
1.
Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas
2.
Budaya berarti identitas bagi suatu anggota organisasi
3.
Budaya mempermudah timbulnya komitmen
4.
Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial
Tipologi budaya
organisasi terdiri dari organisasi :
1.
Organisasi Koersif; adalah organisasi di
mana para anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
2.
Organisasi Utilitarian; adalah organisasi
di mana para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai
dengan standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota
organisasi.
3.
Organisasi Normatif; adalah organisasi
di mana para anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen
karena menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.
SUMBER :
Sutrisno Edy, (2010), Budaya Organisasi, Kencana Prenada
Media Group Jakarta.
Moeljono, Djokosantoso. Dr. 2005. BUDAYA ORGANISASI
DALAM TANTANGAN, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.