Kamis, 17 Mei 2012

ingin di mengerti

Ketika ‘afwan  kau kumandangkan di tengah tuntutan amanah,
tanggung jawab pun berpindah ke pundak yang lain.

Aku tahu…
Kau ingin dimengerti, tapi cukupkah kau pahami?
Kata ‘afwan yang kau beri tanpa usaha yang pasti.

Sedang tanganmu masih keras terkepal.
Sedang kakimu masih kokoh terpancang.

Apa ini bukti kepercayaanmu?
Ataukah bukti ketidakpedulianmu?
Aku tak tahu…

Kemana semangat yang dulu membakarmu?
Kemana bukti pakaian takwa yang setia kau kenakan?
Kemana ilmu beribu buku agama yang kau reguk habis?
Seharusnya kau tahu…

Berkali-kali kau semai ‘afwan tanpa ekspresi berarti.
Seolah biasa terjadi.
Dengan mudahnya kau ingin dimengerti.
Dalih ketidaksempurnaan manusia,
dan kewajiban saudara melengkapi kekurangan kau jadikan perisai.

Tahukah kau?
Terkadang aku pun ingin dimengerti.

wahai hatii...

refrensi: komand fast