Dalam
islam, seorang pemuda memiliki peran yang sangat bersar dalam upaya dalam
penyebaran dakwah. Usia muda adalah dimana masa produktifita tinggi yang
memberikan cukup peluang besar untuk menghasilkan karya yang bermanfaat untuk
agama, bangsa dan dirinya sendiri.
Tidak bergerak telapak kaki
seorang hamba pada hari kiamat,
sehingga diminta pertanggungjawaban
untuk apa masa mudanya dihabiskan ?
(HR. Tirmidzi)
sehingga diminta pertanggungjawaban
untuk apa masa mudanya dihabiskan ?
(HR. Tirmidzi)
Dalam
islam, remaja tidaklah menjadi objek sumber masalah yang harus di selesaikan,
namun sebaliknya seorang remaja hendaklah menjadi sececar harapan kebaikan di
tengah tengah keluarga. Ya itulah remaja islam, yang selalu semangat mengawali
hidupnya untuk mendapatkan ridha ALLAH. Namun, setiap apa apa saja yang di
kerjakan tentulah harus siap menghadapi segala resiko. Itulah sebuah tanggung
jawab.
Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat
yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga
tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Termasuk remaja.
Ia akan semakin membaik bila kepribadian
orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena
pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar
yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi
tanggug jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung
jawab seorang pun berkaitan erat dengan kewajiban yang dibebankan padanya.
Semakin tinggi kedudukannya di masyarakat maka semakin tinggi pula
tanggungjawabnya. Sebagaimana yang ditegaskan Rasululah saw :
“Setiap orang dari kamu
adalah pemimpin, dan kamu bertanggung jawab atas kepemimpinan itu”.
(HR. Bukhari – Muslim)
Seorang
remaja, seorang yang akan menjadi bibit bibit pemimpin yang mana semakin besar
amanah di hadapai, semakin besar pula tanggung jawab yang dipikul. Namun, setiap orang adalah seorang pemimpin dirinya sendiri yang bertanggung jawab atas apa yang di pimpinnya