“Saya
takut, saya khawatir, saya cemas” ungkapan yang sering di dengar ketika
kegelisahan melanda. Kegelisahan hati. kegelisahan yang lebih identik dengan
perasaan yang kacau, hilangnya pemantik semangat, rasa resah dan gelisah. Manusia, adalah gudangnya
kegelisahan itu dan tempatnya berada di HATI.
Hidup
ada kalanya tak selalu mulus, tak selalu sesuai dengan apa yang dinginkan. Namun,
hidup adalah sebuah pembelajaran, sebuah tempat pengumpulan bekal untuk di
kehidupan yang kekal kelak. Dalam
keseharian, semua orang membutuhkan ketenangan batin. Untuk mendapatkannya
tidak lah dengan harga yg mahal, tidaklah susah sedikit pun, tidaklah
memberatkan sama skali. Obat dari ketenangan salah satu nya adalah berdzikir.
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram".
(QS. Ar-Raad : 28)
Ingat
hanya dengan mengingat Allah hati akan tentram . Sejauhmana kita
sungguh-sungguh ingin hidup dalam ketentraman hati, maka akan sangat terlihat
dari berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk mengingat Allah. Orang yang
tidak kenal Allah, sehebat apapun ia, dan sebanyak apapun harta yang
dimilikinya, serta setinggi apapun derajatnya dimata manusia, sungguh ia akan
selalu dicekam gelisah.
Sementara
orang-orang yang mendalam pengenalannya terhadap Allah, hatinya selalu
tertambat hanya kepada-Nya. Apapun yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan,
selalu dikorelasikan dengan Dzat pencipta alam semesta ini.
5 perkara obat hati :
1.
Bacalah Al-Quran
Sungguh dengan membaca surat cinta-Nya, menghayati
tiap tiap maknanya, membuat hati semakin damai, semakin mengerti.
2. Dirikanlah shalat malam
2. Dirikanlah shalat malam
Inilah waktu dimana semua orang terlelap
dengan nikmat tidur, sedangkan kita terbangun dan menghadap-Nya. Inilah waktu
yang sangat tepat untuk melakukan intropeksi hidup. Inilah saatnya ketika pengaduan
seluruh kegelisahan tergambar. Di malam yang sunyi sepi, di balut dinginnya
malam seranya menusuk tulang, di sinilah saatnya ke-khusyuk-an yang amat
mendalam. ALLAH, tidak pernah tidur. Ia akan slalu mendengarkan hamba hamba Nya.
3. Berkumpul dengan orang-orang shalih
3. Berkumpul dengan orang-orang shalih
Lingkungan sangat mempengaruhi pembentukan
karakter manusia. lingkungan yang kondusif yang dapat membantu kita untuk
selalu istiqamah dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah. Ketika berkumpul
dengan orang-orang yang shalih, orang-orang yang slalu mengingatkan kita kepada
ALLAH, ketika itulah ketenangan datang dengan sendirinya. Mengajakkan kita
untuk melakukan amalan amalan untuk bekal kita kelak.
4. Berpuasa
4. Berpuasa
Puasa, inilah saat dimana kesabaran memegang
peranan penting. Inilah dimana pelatihan yang super untuk dapat mengendalikan
diri.
5. Dzikir
5. Dzikir
Sungguh dengan berdzikir hati menjadi
tenang. berzikir kepada Allah Ta’ala segala
kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan
kegembiraan dan kesenangan. Bahkan tidak ada sesuatupun yang lebih besar
mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi berzikir
kepada Allah Ta’ala.
Kegelisahan
membuat orang mejadi tak nyaman untuk lingkungan dan dirinya. Semua tergantung
pada pribadi orang tersebut bagaimana mencari pemantik semangat. apakah ingin hidup damai dan tentram atau
hidup dalam tekanan.
sumber: www.google.com