Sabtu, 23 Juni 2012

Kegelisahan Hati

“Saya takut, saya khawatir, saya cemas” ungkapan yang sering di dengar ketika kegelisahan melanda. Kegelisahan hati. kegelisahan yang lebih identik dengan perasaan yang kacau, hilangnya pemantik semangat, rasa resah dan gelisah. Manusia, adalah gudangnya kegelisahan itu dan tempatnya berada di HATI.

Hidup ada kalanya tak selalu mulus, tak selalu sesuai dengan apa yang dinginkan. Namun, hidup adalah sebuah pembelajaran, sebuah tempat pengumpulan bekal untuk di kehidupan yang kekal kelak. Dalam keseharian, semua orang membutuhkan ketenangan batin. Untuk mendapatkannya tidak lah dengan harga yg mahal, tidaklah susah sedikit pun, tidaklah memberatkan sama skali. Obat dari ketenangan salah satu nya adalah berdzikir.

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram".
(QS. Ar-Raad : 28)

Ingat hanya dengan mengingat Allah hati akan tentram . Sejauhmana kita sungguh-sungguh ingin hidup dalam ketentraman hati, maka akan sangat terlihat dari berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk mengingat Allah. Orang yang tidak kenal Allah, sehebat apapun ia, dan sebanyak apapun harta yang dimilikinya, serta setinggi apapun derajatnya dimata manusia, sungguh ia akan selalu dicekam gelisah.

Sementara orang-orang yang mendalam pengenalannya terhadap Allah, hatinya selalu tertambat hanya kepada-Nya. Apapun yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan, selalu dikorelasikan dengan Dzat pencipta alam semesta ini.



5 perkara obat hati : 

1.       Bacalah Al-Quran

Sungguh dengan membaca surat cinta-Nya, menghayati tiap tiap maknanya, membuat hati semakin damai, semakin mengerti. 
     

2.     Dirikanlah shalat malam

Inilah waktu dimana semua orang terlelap dengan nikmat tidur, sedangkan kita terbangun dan menghadap-Nya. Inilah waktu yang sangat tepat untuk melakukan intropeksi hidup. Inilah saatnya ketika pengaduan seluruh kegelisahan tergambar. Di malam yang sunyi sepi, di balut dinginnya malam seranya menusuk tulang, di sinilah saatnya ke-khusyuk-an yang amat mendalam. ALLAH, tidak pernah tidur. Ia akan slalu mendengarkan hamba hamba Nya.

3.       Berkumpul dengan orang-orang shalih

Lingkungan sangat mempengaruhi pembentukan karakter manusia. lingkungan yang kondusif yang dapat membantu kita untuk selalu istiqamah dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah. Ketika berkumpul dengan orang-orang yang shalih, orang-orang yang slalu mengingatkan kita kepada ALLAH, ketika itulah ketenangan datang dengan sendirinya. Mengajakkan kita untuk melakukan amalan amalan untuk bekal kita kelak.

4.      Berpuasa

Puasa, inilah saat dimana kesabaran memegang peranan penting. Inilah dimana pelatihan yang super untuk dapat mengendalikan diri.

5.      Dzikir

Sungguh dengan berdzikir hati menjadi tenang.  berzikir kepada Allah Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan. Bahkan tidak ada sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi berzikir kepada Allah Ta’ala.

Kegelisahan membuat orang mejadi tak nyaman untuk lingkungan dan dirinya. Semua tergantung pada pribadi orang tersebut bagaimana mencari pemantik semangat.  apakah ingin hidup damai dan tentram atau hidup dalam tekanan.

sumber: www.google.com