Topik,
tema, dan judul pada dasarnya hampir sama maknanya, yaitu pokok pembicaraan
dalam diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan nama yang
digunakan untuk makalah atau buku atau gubahan sajak. Untuk jelasnya, marilah
kita kutip apa yang dikemukakan oleh Pusat Bahasa lewat Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
PENGERTIAN TOPIK
Pengertian
topik adalah berasal dari bahasa Yunani “topoi” yang berarti tempat, dalam
tulis menulis bebarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan
penulisan suatu artikel. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika
penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya
dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Terdapat
beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah
topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab
pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis.
CIRI-CIRI TOPIK
Ciri
utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum
dan belum diuraikan secara lebih mendetail. Ciri-ciri topic yang baik sebagai berikut :
a.
Penulis menguasainya dengan baik dan mengetahui prinsip-prinsip ilmiahnya.
b.
Menarik untuk ditulis dan dibaca.
c.
Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
d.
Bermanfaat.
e.
Jangan terlalu luas.
f.
Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
g.
Memiliki ruang lingkup yang sempit dan terbatas.
h.
Memiliki data dan fakta yang obyektif.
i.
Memiliki sumber acuan atau referensi.
SUMBER-SUMBER
TOPIK
a.Sumber
pengalaman yaitu apa-apa yang pernah dialami seseorang
b.Sumber
pengamatan
c.Sumber
imajinasi
d.Sumber
pendapat atau hasil penalaran.
CARA MEMBATASI
TOPIK
Seorang
penulis harus membatasi topik yang akan digarapnya. Setiap penulis harus
betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya cukup sempit dan terbatas atau
sangat khusus untuk digarap, sehingga tulisannya dapat terfokus.
Pembatasan topik sekurang-kurangnya akan membantu pengarang dalam beberapa hal:
1.Pembatasan memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan, karena topik itu benar-benar diketahuinya.
2.Pembatasan dan penyempitan topik akan memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya. Dengan pembatasan itu penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang akan dikembangkan.
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut:
1.Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.
Dengan demikian dilakukan secara berulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat khusus dan cukup sempit.
PENGERTIAN TEMA
Tema
berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, yang artinya sesuatu yang telah
diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan persoalan utama
yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti
cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis lain. Tema juga merupakan suatu gagasan
pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah
mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus
memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen,puisi,novel,karya
tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi
jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah atapnya. Tema juga hal yang
paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik,
maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
CIRI-CIRI TEMA
a. Tema
menarik perhatian penulis.
Tema
yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus-
menerus mencari data untuk memecahkan masalah - masalah yang dihadapi, penulis
akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu
sebaik-baiknya.
b. Tema
dikenal / diketahui dengan baik.
Maksudnya
bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis.
Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat
tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya
sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan
demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya
sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu
sebaik-baiknya.
c. Bahan
- bahannya dapat diperoleh.
Sebuh
tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar
kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat
memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
d. Tema
dibatasi ruang lingkupnya.
Tema
yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk
menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
PENGERTIAN JUDUL
Judul
adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering
telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul tidak
harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan
akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas Judul dibuat setelah
selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan
temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan
cocok dengan temanya. Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang
terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang
akan diuraikan dalam karya itu. Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang,
misalnya dalam sebuah laporan eksposisi, contohnya
“Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai”.
“Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman yang Tidak Memadai”.
SYARAT-SYARAT JUDUL
1.
Harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau ada
pertalian dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
2.
Harus provokatif, yaitu harus menarik dengan sedemikian rupa sehingga
menimbulkan keinginan tahu dari tiap pembaca terhadap isi buku atau karangan.
3.
Harus singkat, yaitu tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang
panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangklaian kata yang singkat.
Usahakan judul tidak lebih dari lima kata.
FUNGSI JUDUL
a.
Merupakan identitas atau cermin dari jiwa seluruh tulisan.
b.
Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk membaca
isinya.
c.
Gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.
d.
Relevan dengan seluruh isi tulisan, maksud masalah, dan tujuannya.
TIPE JUDUL
a. Judul
Langsung : Berkaitan erat dengan bagian utama berita, hingga hubungannya dengan
bagian utama terlihat jelas.
b. Judul
Tidak Langsung : Judul yang hubungannya tidak langsung dengan bagian utama
berita, tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.
SUMBER:
http://dwikasuwandi.blogspot.com/2011/11/1-aperbedaan-topiktemadan-judul_22.html
(16 November 2013, 13:05)
http://yukfuk.wordpress.com/2010/04/22/topik-tema-judul/
(16 November 2013, 13:06)
http://tryisnumberone.blogspot.com/
(16 November 2013, 13:06)