Organisasi adalah wadah dimana sekumpulan orang yang
saling bekerja sama untuk tujuan yang sama. Oraganisasi dengan pengambilan
keputusan berkaitan sangat erat karena untuk mencapai tujuan bersama tersebut,
dibutuhkan komunikasi bersama. Adanya perbedaan pandangan menjadi salah satu
terbentuknya penafsiran yang berbeda-beda sehingga sangat di butuh kan sebuah
keputusan yang berpanutan pada tujuan bersama dalam organisasi tersebut. Pengambilan
keputusan tersebut ada berbagai macam cara.
·
Pengertian Pengambilan Keputusan
Berdasarkan
dari beberapa sumber, terdapat beberapa pengertian
pengambilan keputusan yang telah disampaikan oleh para ahli, diantaranya adalah
sebagai berikut :
(1).Menurut George R. Terry
Pengambilan
keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua
atau lebih alternatif yang ada.
(2).Menurut S.P. Siagian
Pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling tepat.
(3).Menurut James A.F. Stoner
Pengambilan
keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai
cara pemecahan masalah
Dari pengertian-pengertian pengambilan keputusan di
atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :
Pengambilan
keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa
alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu
cara pemecahan masalah.
·
Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan
keputusan merupakan tahap-tahap yang harus dilalui atau digunakan untuk membuat
keputusan. Tahap-tahap ini merupakan kerangka dasar, sehingga setiap tahap
dapat dikembangkan lagi menjadi beberapa sub tahap (disebut langkah) yang lebih
khusus/spesifik dan lebih operasional.
Secara umum, proses
pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap, yaitu sebagai berikut :
(1).Penemuan
Masalah
Tahap
ini merupakan tahap untuk mendefinisikan masalah dengan jelas, sehingga
perbedaan antara masalah dan bukan masalah (misalnya isu) menjadi jelas.
(2).Pemecahan
Masalah
Tahap
ini merupakan tahap penyelesaian terhadap masalah yang sudah ada atau sudah
jelas. Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi alterntif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah
2. Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya
atau di luar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa datang
(state of nature)
3. Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil, biasanya
berbentuk tabel hasil (pay off table).
4. Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan
(3).Pengambilan
Keputusan
Keputusan
yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan atau kondisi yang ada,
seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak pasti, dan kondisi
konflik.
Terdapat beberapa pendapat
para ahli tentang proses pengambilan keputusan, yang dapat dijadikan bandingan
dengan pendapat di atas, diantaranya adalah sebagai berikut :
(1).Menurut Simon (1960)
Simon
(1960) mengajukan model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan. Proses
ini terdiri atas tiga fase, yaitu :
1.
Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup
problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses,
dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Design
Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan, dan menganalisis
alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk
mengerti masalah, menurunkan solusi, dan menguji kelayakan solusi.
3. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif
tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian
diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.
Meskipun
implementasi termasuk tahap ketiga, namun ada beberapa pihak berpendapat bahwa
tahap ini perlu dipandang sebagai bagian yang terpisah guna menggambarkan
hubungan antar fase secara lebih komprehensif. Dalam hal ini, Model Simon juga
menggambarkan kontribusi Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan Ilmu
Manajemen/Operations Research (IM/OR) terhadap proses pengambilan keputusan.
Dari
gambar dan deskripsi di atas, jelas bahwa Pengolahan Data Elektronik (PDE) dan
SIM mempunyai kontribusi dalam fase Intelligence, sedangkan IM/OR
berperan penting dalam fase Choice. Tidak tampak pendukung yang berarti
pada tahap design.
(2).Menurut Richard I. Levin, dkk
Menurut
Richard, et., all. Proses Pengambilan Keputusan terdiri atas 6 tahap,
yaitu sebagai berikut :
1. Observasi
Tahap ini berupa (aktivitas proses) kunjungan lapangan, konprensi,
observasi, dan riset yang dapat menjadi informasi dan data penunjang.
2. Analisis dan Pengenalan Masalah
Tahap ini dapat berupa (aktivitas proses) penentuan penggunaan,
penentuan tujuan, dan penentuan batasan-batasan yang dapat menjadi pedoman atau
petunjuk yang jelas untuk mencari pemecahan yang dibutuhkan.
3. Pengembangan Model
Tahap ini dapat berupa (aktivitas proses) peralatan pengambilan
keputusan antar hubungan model matematik, riset yang dapat menjadi (output
proses) model yang berfungsi di bawah batasan lingkungan yang telah ditetapkan.
4. Memilih Data Masukan yang Sesuai
Tahap ini dapat berupa data internal dan eksternal, kenyataan, pendapat,
serta data bank komputer yang dapat menjadi (output process) input yang
memadai untuk mengerjakan dan menguji model yang digunakan.
5. Perumusan dan Pengujian
Tahap ini berupa pengujian, batasan, dan pembuktian yang dapat menjadi
pemecahan yang membantu pencapaian tujuan.
6. Penerapan Pemecahan
Tahap ini berupa pembahasan perilaku, pelontaran ide, pelibatan
manajemen, serta penjelasan yang menjadi pemahaman manajemen untuk menunjang
model operasi dalam jangka yang lebih panjang.
(3).Menurut Sir Francis Bacon
Menurut
Sir Francis Bacon Proses Pengambilan Keputusan terdiri atas 6 tahap, yaitu
sebagai berikut :
1. Merumuskan/Mendefiniskan Masalah
Tahap ini merupakan usaha untuk mencari permasalahan yang sebenarnya
2. Pengumpulan Informasi yang Relevan
Tahap ini merupakan pencarian faktor-faktor yang mungkin terjadi
sehingga dapat diketahui penyebab timbulnya masalah
3. Mencari Alternatif Tindakan
Tahap ini merupakan pencarian kemungkinan yang dapat ditempuh
berdasarkan data dan permasalahan yang ada
4. Analisis Alternatif
Tahap ini merupakan analisis terhadap setiap alternatif menurut kriteria
tertentu yang sifatnya kualitatif atau kuantitatif
5. Memilih Alternatif Terbaik
Tahap ini merupakan pemilihan alternatif terbaik yang dilakukan atas
kriteria dan skala prioritas tertentu
6. Melaksanakan Keputusan dan Evaluasi Hasil
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dan pengambilan tindakan. Umumnya
tindakan ini dituangkan ke dalam rencana tindakan. Evaluasi hasil memberikan
masukan/umpan balik yang bergunan untuk memperbaiki suatu keputusan atau
mengubah tujuan semula karena telah terjadi perubahan-perubahan.
(4).Menurut Prof.Dr.S.Prajudi Atmosudirjo
Menurut
Prof.Dr.S.Prajudi Atmosudirjo Proses Pengambilan Keputusan terdiri atas 5
tahap, yaitu sebagai berikut :
1. Seseorang mula-mula harus menyadari dan menempatkan diri sebagai
pimpinan dalam organisai dan bertanggung jawab sebagai pimpinan organisasi
serta harus memutuskan sesuatu jika dalam organisasi tersebut muncul masalah.
2. Masalah yang dihadapi, terlebih dahulu harus ditelaah, mengingat masalah
tersebut memiliki macam-macam sifat, bentuk dan kompleksitasnya.
3. Setelah ditelaah, kemudian harus dianalisis situasi yang mempengaruhi
organisasi dan masalahnya.
4. Menelaah keputusan yang dibuatnya, terutama yang ditelaah adalah
alternatif-alternatif yang dikemukakan dengan konsekuensi masing-masing untuk
kemudia dipilih satu di antara alternatif-alternatif tersebut yang dianggap
paling tepat
5. Setelah keputusan diambil, kemudian keputusan itu dilaksanakan.
Keberhasilannya tergantung pada jiwa dan manajemen dari kepemimpinan.
·
Jenis-jenis
keputusan organisasi.
Dari buku nya yang berjudul “Pengambilan Keputusan Stratejik”,
penulis (Salusu,
J) secara umum
mejelaskan bahwa keputusan dibedakan menjadi 2 keputusan, yaitu yang diprogramkan (program decision) melibatkan
masalah-masalah yang sederhana, umum, dan kerap terjadi dimana solusinya telah
ditentukan sebelumnya. Keputusan terprogram,
merespon masalah organisasi yang repetitif atau yang sudah baku. Atau bisa
disebut bahwa keputusan ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang biasa,
sudah berulang-ulang terjadi namun dengan informasi yang jelas.
Dan keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision) masalah-masalah lain yang lebih
rumit. Keputusan yang tidak terprogram, merespon masalah
yang jarang ditemui, maka dari itu membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk
memecahkan masalah tersebut.
·
Faktor pengambilan keputusan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan sebagai berikut :
1. Kondisi/kedudukan.
Dalam kerangka pengambilan keputusan,
posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal berikut :
A. Letak posisi; dalam
hal ini apakah is sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu
keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer).
B. Tingkatan posisi; dalam hal ini
apakah sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional,
operasional, teknis.
2. Masalah
Masalah atau problem adalah apa yang
menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan
daripada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus
diselesaikan.
3. Situasi
Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor
dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama
memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat. Faktor-faktor
itu dapat dibedakan atas dua, yaitu sebagai berikut :
A. Faktor-faktor yang
konstan (C), yaitu faktor-faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah atau
tetap keadaanya.
B. Faktor-faktor yang tidak konstan, atau
variabel (V), yaitu faktor-faktor yang sifatnya selalu berubah-ubah, tidak
tetap keadaannya.
4. Kondisi
Kondisi adalah keseluruhan dari
faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat
atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber
daya-sumber daya.
5. Tujuan.
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan
perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha,
pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam
pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective.
·
DAFTAR PUSTAKA
Nachrowi ,Djalal Nachrowi, PhD,
dan Hardius Usman, Msi. 2004. Teknik pengambilan keputusan.Jakarta : PT Grasindo. (Selasa, 29 April
2013 : 13.57 WIB)
Prajudi,
Atmosudirdjo S. Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan :
Decision Making. Jakarta : Ghalia Indonesia, 1982. (Selasa, 29 April 2013 : 16.00 WIB).
http://juliadi.wikispaces.com/file/view/keputusan+dan+pengambilan+keputusan.doc (Sabtu, 4 Mei 2013 : 17. 50 WIB)