Senin, 10 Oktober 2011

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan


Penduduk, masyrakat dan kebudayaan mempunya hubungan erat satu sama lain dan saling berkaitan.

Pengertian dari masing-masingnya sebagai berikut:

  • · Penduduk adalah sekumpulan masyarakat yang menempati suatu wilayah
  • · Masyarakat adalah sejumlah manusia yang berhubungan dan saling berkerja sama untuk mencapai satu tujuan yang sama.
  • · Kebudayaan tau budaya berasal dari bahasa sansekerta buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) dimana berkaitan dengan nilai dan norma sosial yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. dan menurut selo semardjan budaya adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta.

Keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Penduduk dan masyarakat memiliki definisi yang serupa, namun seperti yang kita bahas pada point sebelumnya dapat kita bedakan bahwa masyarakat merupakan perkembagan dari penduduk. Penduduk hanya sekumpulan manusia yang menempati suatu tempat, sedangkan masyarakat sekelompok manusia yang menempati suatu tempat yang sudah memiliki norma-norma atau aturan tertentu.

Perkembangan penduduk menjadi masyarakat berimbas pada kebudayaan yang ada di daerah tersebut. Perbedaan tempat atau daerah yang di huni oleh suatu kelompok manusia atau masyarakat menimbulkan perbedaan pula pada norma-norma dan aturan yang ada. Norma-norma dan aturan itulah yang berkembang menjadi suatu kebiasaan atau adat. Perbedaan adat di setiap daerah merupakan karakteristik atau ciri khas masyarakat yang menempati daerah tersebut. Ciri khas itulah yang menjadi awal mula dari kebudayaan yang ada.

Pertumbuhan penduduk


Perubahan jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit”

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor penting di dalam masalah social ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena selain berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduj juga akan berpengaruh dalam kondisi social ekonomi suatu Negara.

Faktor Demografi yang mempengaruhi Pertambahan Penduduk

1. Kematian (mortalitas)

2. Kelahiran (Fertilisasi)

3. MIgrasi

KEMATIAN

  • · Tingkat Kematian Kasar ( Crude Death Rate)

Banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.

Banyaknya jumlah orang yang meninggal berdasarkan faktor pengaruh spesifik seperti umur, jenis kelamin, dan pekerjaan


KELAHIRAN

Terdapat 2 istilah dalam kelahiran yaitu:

1. Fertility- Jumlah kelahiran yang ada

2. Fancundity- Kesuburan/kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak

Perhitungan pada kelahiran, yaitu:

  • · Angka Kelahiran Kasar ( Crude Birth Rate)

~Jumlah kelahiran hidup suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.

  • · Angka Kelahiran Umum (general Fertility Rate)

~Jumlah kelahiran per 1000 wanita usia produktif.


  • · Angka Kelahiran Khusus ( Age specific Fertility Rate)

Jumlah kelahiran wanita berdasarkan umum namun pengaruh dari variasi umur dapat di hilangkan.

MIGRASI

~Proses perpindahan dari satu daerah/wilayah ke daerag/wilayah yang lain.

Rasio Ketergantungan

Faktor pendorong migrasi :

  • · Kurangnya peluang pekerjaan yang dapat mengakibatkan adanya pengangguran

  • · Terbatasnya pekerjaan didesa sehingga penduduk pindah mencari pekerjaan baru

  • · Terjadi bencana alam

  • · Fasilitas yang tersedia kurang memadai

  • · Terjadi peperangan

Faktor penarik migrasi :

  • · Jenis pekerjaan lebih banyak

  • · Fasilitas sosial lebih memadai

  • · Taraf hidup lebih baik

  • · Memperoleh pendidikan lebih mudah

KEBUDAYAAN HINDU, BUDHA DAN ISLAM

Kebudayaan Hindu dan Budha

Paia abad ke-3 dan je-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India itu berlangsugn luwes dan mantap. Sekitar abad ke 5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat.

Kebudayaan Islam

Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam paa abad itu berada di pulau jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15. suatu bukti bahwa awal abad ke-11 sudah ada wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, teristimewa ke pulau jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena Islam dimauskkan ke Indonesia tidak dengan paksa, melainkan dengan cara baik-baik. Di samping itu disebabkan sekap toleransi yang dimiliki banga kita

Agama islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang medapat penganut sebagian besar penduduk indonesia. tak dapat dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan islam mewarnai sebagian besar penganutnya di Indonesia. Dengan begitu, agama islam memberi saham yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.

KEBUDAYAAN BARAT

Unsayaan Barat. Awal kebudayaan barat masuk ke negara tercinta ini ketika kaum kolonialisme/peur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudnjajah manggedor masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahhan kolonialisme Belanda, tanah air Indonesia telah dijajah selama 350 tahun. DI pusat kekuasaan pemerintah Belanda, di kota-kota propintsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, di ktoa-kota pusat pemerintahan terutama di jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial. Lapisan sosial pertama,t erdiri dari kaum buruh dari berbagai lapangan pekerjaan. Lapisan kedua, adalah kaum pegawai. Dalam lapisan sosial kedua inilah pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan/kemahiran bahasa Belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial.

Akhirnya masih harus disebut pengaruh kebudayaan Eropa yang masuk juga kedalam kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik dan agama kristen protestan. Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan segnaja oleh organisasi-organisasi penyiaran agama( missie untuk agama Katolik dan Zending untuk agama kristen) yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama di daerah-daerah dengan penduduk yang belum pernah mengalami pengaruh agama hindu, budha, atau islam. daerah-daerah itu misalnya Irian jawa, maluku tengah dan selatan, sulawesi utara dan tengah, nusa tenggara timur dan pedalam kalimantan.

KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN

Berbagai penelitian antropologi budaya menunjukkan, bahwa terdapat korelasi diantara corak-corak kebudayaan dengan corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat, secara garis besar. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan. Kalau begitu pada sisi mana kebudayaandapat memberi pengaruh terhadap suatu kepribadian ? jawabnya kita melihat dari sikap pemilik kebudayaan itu sendiri. Manakalai pemilik kebudyaan itua menganggap bahwa segala sesuatu yang terangklum dan terlebur dalam segala materi kebudayaan itu sebagai sesuatu yang logis, normal, serasi, dan selaras dengan kodrat alam dan tabiat asasi manusia dan sebagainya. setiap masayrakat mempunyai sistem nilai dan sistem kaidah sebagai konkretisasinya. Nilai dan sistem kaidah berisikan harapan-harapan masyarakat, perihal perilaku yang pantas. suatu kaidah misalnya kaidah hukum memberikan batas-batas pada perilaku seseorang. batas-batas tersebut menjadi suatau ”aturan permainan” dalam pergaulan hidup.

Sebaliknya segala yang berbeda dari corak kebudayaan mereka, dianggap rendah, aneh, kurang susila, bertentagnan degnan kodrat alam, dan sebagainya.


sumber :

Harwantiyoko, Neltje F.Katuuk. MKDU Ilmu Sosial Dasar. Jakarta. 1996

www.id.wikipedia.org

http://nurulaini23.wordpress.com/category/task/