Sabtu, 10 Maret 2012

ROKOK? Teman atau Musuh?

Bismillahirrahmanirrahim....




Percaya atau tidak, pravelensi perokok di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Sebuah surat kabar ternama, tahun 2010 mengatakan “Indonesia masih menduduki peringkat ketiga untuk jumlah perokok di dunia, yaitu sekitar 65 juta orang “. Perokok tidaklah hanya di dominasi oleh kalangan dewasa saja, namun anak di bawah umur sudah menjadikan rokok sebagai “teman hidupnya”.

Saya pernah melihat video di salah satu web video ternama didunia dimana yang menjadi topic pembicaranyaannya yaitu rokok yang merajalela indonesia. Video documenter “SEX, LIES & CIGARETTES” mengupas fakta mengenai industri dan bisnis rokok di Indonesia. Di awal film, kita bisa melihat seorang anak kecil asli Indonesia yang sudah merokok  sebanyak 2 bungkus perharinya.  BAGAIMANA BISA ?? APAKAH ORANG TUA NYA TIDAK MELARANGNYA MEROKOK?? Banyak orang yang bertanya - tanya setelah melihat. Dan ternyata kebiasaan lingkungan sekitarnyalah yang membuatnya begitu.


seorang anak kecil di video documenter "sex, lies & cigarretes"


Dari film itu bisa di simpulkan rokok sudah menjadi konsumsi biasa untuk rakyat Indonesia dan menjadi sebuah kebudayaan yang tidak asing lagi . Pertanyaannya, Apakah dengan merokok hidup akan mejadi tenang? Apakah hanya untuk di pandang “wah” oleh banyak orang? Apakah merokok dapat mendapatkan kebahagiaan? Ya, merokok untuk sebagian orang adalah sebagai obat penenang yang ampuh. Tak malu-malu orang-orang dapat merokok dimana saja (jalan, kendaraan umum, bahkan di lorong-lorong kampus) tanpa memikirkan orang-orang di sekitarnya termasuk di samping plang yang bertuliskan “DILARANG MEROKOK!”.

Dahulu rokok memang mendominasi Negara-negara maju karena melalui ROKOK lah uang dapat mengalir dan perokok akan di pandang sangatlah hebat di negeri tersebut. Dimana-mana banyak pabrik rokok yang bermunculan. Itu bertujuan untuk meningkatkan dana masukkan untuk Negara. Namun sadarkah, bahwa kesehatan diri sendiri, orang lain bahkan untuk kesehatan bumi rannah kita hidup ini mejadi imbas negative dari kebudayaan yang “TERLANJUR TREN” ini? apakah merokok mejadi kebudayaan yang baru untuk kita lestarikan ?? Cintailah hidup ini dengan menghindari kebudayaan yang dapat merusak kehidupan ini. Ciptakanlah BUDAYA (DILARANG) MEROKOK.


   ð Racun pada Rokok
Dalam sebatang rokok terkandung sekitar 4000 macam zat kimia. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok.
Dari sekitar 4000 macam zat kimia yang ada dalam rokok , setidaknya 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan manusia. Racun utama pada rokok adalah
  • Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
  • Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
  • Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.
   ð Efek Racun
Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):
14x menderita kangker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
4x menderita kanker esophagus
2x kanker kandung kemih
2x serangan jantung



 Hindarilah kebudayaan yang dapat merugikan lingkungan sekitar kita dan ciptakan kebudayaan yang menjadikan hidup lebih bermanfaat.




sumber: google.com