Bismillahirrahmanirrahim....
Percaya atau tidak,
pravelensi perokok di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Sebuah surat
kabar ternama, tahun 2010 mengatakan “Indonesia masih menduduki peringkat
ketiga untuk jumlah perokok di dunia, yaitu sekitar 65 juta orang “. Perokok
tidaklah hanya di dominasi oleh kalangan dewasa saja, namun anak di bawah umur
sudah menjadikan rokok sebagai “teman hidupnya”.
Saya pernah melihat
video di salah satu web video ternama didunia dimana yang menjadi topic
pembicaranyaannya yaitu rokok yang merajalela indonesia. Video documenter “SEX,
LIES & CIGARETTES” mengupas fakta mengenai industri dan bisnis
rokok di Indonesia. Di awal film, kita bisa melihat seorang anak kecil asli
Indonesia yang sudah merokok sebanyak 2 bungkus
perharinya. BAGAIMANA BISA ?? APAKAH ORANG TUA NYA TIDAK
MELARANGNYA MEROKOK?? Banyak orang yang bertanya - tanya setelah
melihat. Dan ternyata kebiasaan lingkungan sekitarnyalah yang membuatnya
begitu.
seorang anak kecil di video documenter "sex,
lies & cigarretes"
Dari film itu bisa di
simpulkan rokok sudah menjadi konsumsi biasa untuk rakyat Indonesia dan menjadi
sebuah kebudayaan yang tidak asing lagi . Pertanyaannya, Apakah dengan
merokok hidup akan mejadi tenang? Apakah hanya untuk di pandang
“wah” oleh banyak orang? Apakah merokok dapat mendapatkan
kebahagiaan? Ya, merokok untuk sebagian orang adalah sebagai
obat penenang yang ampuh. Tak malu-malu orang-orang dapat merokok
dimana saja (jalan, kendaraan umum, bahkan di lorong-lorong kampus) tanpa memikirkan orang-orang di sekitarnya termasuk di
samping plang yang bertuliskan “DILARANG MEROKOK!”.
Dahulu rokok memang
mendominasi Negara-negara maju karena melalui ROKOK lah uang dapat mengalir dan
perokok akan di pandang sangatlah hebat di negeri tersebut. Dimana-mana banyak
pabrik rokok yang bermunculan. Itu bertujuan untuk meningkatkan dana masukkan
untuk Negara. Namun sadarkah, bahwa kesehatan diri sendiri, orang lain bahkan untuk
kesehatan bumi rannah kita hidup ini mejadi imbas negative dari kebudayaan yang
“TERLANJUR TREN” ini? apakah merokok mejadi kebudayaan yang baru untuk kita lestarikan
?? Cintailah hidup ini dengan menghindari kebudayaan yang dapat merusak kehidupan ini. Ciptakanlah BUDAYA (DILARANG) MEROKOK.
ð Racun pada Rokok
Dalam sebatang rokok
terkandung sekitar 4000 macam zat kimia. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri
dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida,
nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid,
urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene
adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok.
Dari sekitar 4000 macam
zat kimia yang ada dalam rokok , setidaknya 200 diantaranya dinyatakan
berbahaya bagi kesehatan manusia. Racun utama pada rokok adalah
- Tar adalah
substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
- Nikotin adalah
zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat
karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan.
- Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.
ð Efek Racun
Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap
rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):
14x menderita kangker paru-paru, mulut, dan
tenggorokan
4x menderita kanker esophagus
2x kanker kandung kemih
2x serangan jantung
Hindarilah kebudayaan yang dapat merugikan lingkungan
sekitar kita dan ciptakan kebudayaan yang menjadikan hidup lebih bermanfaat.
sumber: google.com